Penyebab Dan Cara Menangani Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Flora Cabe
Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabai – Penyakit antraknosa pada cabe atau sering disebut dengan penyakit patek merupakan serangan yang paling sering terjadi pada tanaman cabai. Patek pada cabe umumnya ditandai dengan munculnya lesi atau spot pembusukan pada bagian kulit luar buah, dan jika gejala ini dibiarkan, lama kelamaan menyebabkan kebusukkan pada seluruh bab. Penyakit paket cabai dapat mengakibatkan kerugian bagi petani, untuk itu kita perlu mengetahui cara menanggulangi penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabe.
Penyakit patek yakni penyakit flora yang disebabkan oleh cendawan (jamur) pathogen adalah jamur Colletotrichum capsici. Jamur ini meningkat pesat pada suhu kelembaban diatas 90% dan suhu di bawah 320C. Selain itu, jamur Colletotrichum capsici juga bertahan hidup didalam tanah, dengan sisa-sisa tanaman atau buah yang telah terinfeksi, ini menjadi salah satu penyebab penyakit ini sulit dikendalikan. Sedangkan untuk penularannya, penyakit Antraknosa (Patek) cabe mampu disebabkan oleh hembusan angin, alat-alat pertanian, percikan air hujan dan penyemprotan pestisidan serta manusia.
Baca Juga : Cara Mengatasi Hama Lalat Buah pada Tanaman Cabai
Penyebab Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabai
Penyakit Antraknosa (Patek) pada cabe disebabkan oleh dua jenis jamur ialah, jamur Colletotricum capsici dan jamur Gloeosporium sp. yang keduanya memiliki ciri-ciri serangan yang berbeda.
- Pada jamur Colletotricum capsici umumnya bekerja dari bab tengah buah cabai dan menyerang cabe yang sudah renta atau matang.
- Pada jamur Gloeosporium sp lazimnya bekerja di bagian ujung buah cabe dan menyerang cabai yang tua maupun muda.
Jamur yang sudah menginfeksi buah mampu bertahan pada bijinya selama 9 bulan sehingga biji yang berasal dari tanaman yang telah terinfeksi semestinya tidak dijadikan bibit.
Tidak cuma menyerang pada bab buah, penyakit antraknosa pada cabe juga menyerang hingga bagian batang, ranting, dan daun. Fase serangan penyakit patek dimulai dari fase perkecambahan, fase vegetatif (pertumbuhan), sampai fase generatif (pembuahan). Untuk itu, petani mesti secepatnya melakukan pengendalian supaya penyakit patek cabe tidak menyebar ketanaman lainnya.
Baca Juga : Hama dan Penyakit Tanaman Cabe
Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabai
Di Indonesia, penyakit patek tergolong salah satu penyakit tanaman yang merepotkan dikendalikan, utamanya saat animo hujan. Untuk itu petani mesti melaksanakan upaya pengendalian yang ketat dan terus menerus semoga flora cabe mampu terhindar dari penyakit Antraknosa (Patek). Berikut ini beberapa cara untuk menangani penyakit antraknosa (patek) pada tanaman cabe.
1. Gunakan Bibit yang Sehat
Tips menangkal penyakit patek pada cabai bisa dimulai dari penyeleksian bibit tanam. Seperti pada proses penyemaian, direkomendasikan untuk terlebih dahulu merendam bibit atau biji memakai larutan fungisida sistemik, mirip metil tiofanat, benomil, ataupun karbendazim. Dosis atau fokus larutan zat yang dianjurkan yaitu 2 g/l. Lakukan perendaman kurang lebih 4-6 jam.
2. Perhatikan Lahan Tanam
Jamur penyebab patek cabe meningkat dengan cepat pada daerah yang memiliki kelembaban tinggi serta suhu udara tinggi. Karena itu, pastikan lingkungan penanam cabe tidak banyak terdapat genangan air, karena kondisi ini bisa menjadi kawasan terbaik perkembangan jamur Colletotricum capsici dan Gloeosporium sp.
Selain lingkungan tanam, amati juga lokasi penanaman cabai. Pastikan lokasi penanaman cabai bukanlah bekas lahan tanam yang satu famili dengan cabai seperti cabe, tomat, terong, dan tanaman lainnya. Hal ini dikarenakan spora jamur Colletotricum capsici dan Gloeosporium sp dapat bertahan di dalam tanah hingga waktu tahunan.
Baca Juga : Budidaya Cabe Merah Keriting Di Polybag
3. Kontrol Tanaman secara rutin
Cara pengendalian penyakit patek pada cabai mampu dikerjakan dengan cara observasi tanaman secara berkala . Dengan pengamatan secara berkala maka anda bisa mengetahui tanaman yang menawarkan gejala-gejala terjangkit antraknosa, dan anda bisa secepatnya lakukan penanganan yang sempurna.
Anda bisa melaksanakan penanganan dengan cara membuat atau membakar cabai yang terinfeksi jamur patek agar jamur tidak pindah ke tanaman yang lain.
4. Perhatikan jarak penanaman
Pastikan tanam cabe dengan membuat jarak tanaman yang tidak terlampau rapat. Karena jikalau terlalu rapat dan terjadi curah hujan terus-menerus maka menjadikan kelembaban lingkungan penanaman akan kian tinggi dan membuat jamur penyebab antraknosa berkembang cepat.
5. Penggunaan Pupuk dan Fungisida
Pengendalian penyakit patek pada cabai juga bisa dijalankan dengan memakai pupuk dengan kandungan bagian nitrogen rendah. Karena bagian Nitrogen dapat akan membuat tanaman menjadi rimbun yang kesannya membuat lingkungan tumbuhan tersebut menjadi lembab.
Agar lebih baik, untuk pemupukkan tumbuhan cabe sebaiknya gunakan pupuk dengan kandungan komponen Kalium dan Kalsium yang tinggi. Kedua unsur ini dapat membantu pengerasan kulit buah cabe.
Selain itu, penggunaan fungisida juga penting dipraktekkan pada tumbuhan yang rentan terhadap jamur. Gunakan fungisida dengan materi aktid mankozeb atau tembaga hidroksi untuk mengatur penyakit antraknosa.
6. Penggunaan Mulsa
Cara selanjutnya adalah dengan penggunaan mulsa. Mulsa dipakai untuk menghemat kemajuan jamur penyebab antraknosa. Sebaiknya gunakan mulsa plastik berwarna hitam perak, karena jenis ini bisa memantulkan sinar matahari lebih optimal ke permukaan bawah daun cabe. Selain itu, juga mampu meminimalkan tingkat kelembaban di area lingkungan tumbuhan cabai.
Penggunaan mulsa juga berguna untuk menangkal penyebaran spora jamur yang bisanya ikut bersama dengan percikan hujan.
Baca Juga : Cara Budidaya Cabe Merah Keriting
Itulah beberapa kiat Penyebab dan Cara Mengatasi Penyakit Antraknosa (Patek) Pada Tanaman Cabai. Semoga info yang diberikan berguna dan mampu dijadikan sebagai sumber literasi bagi pembaca.
Comments
Post a Comment